Senin, 27 April 2015

Manajemen File dan Direktori & Linux File Permission

Manajemen File dan Direktori
File system atau manajemen file adalah metode dan struktur data yang digunakan sistem operasi untuk mengatur dan mengorganisir file pada disk atau partisi.
Konsep terpenting dari pengelolaan file di sistem operasi adalah :
1.      File
Abstraksi penyimpanan dan pengambilan informasi di disk. Abstraksi ini membuat pemakai tidak dibebani rincian cara dan letak penyimpanan informasi, serta mekanisme kerja perangkat penyimpan data.
2.      Direktori
Berisi informasi mengenai file. Kebanyakan informasi berkaitan dengan penyimpan. Direktori adalah file, dimiliki sistem operasi dan dapat diakses dengan rutin di sistem operasi. Pemakai memanipulasi data merujuk sebagai file atau direktori.
Kali ini kita akan membahas mengenai manajemen file dan direktori, dimana kita bisa memanipulasi file dan direktori yang terdapat di Linux.
1.      Melihat daftar direktori
      $ pwd
      $ ls
      $ ls /home/user
2.      Menampilkan daftar direktori dengan format yang panjang
      $ ls –al
      Dengan sintaks tersebut, maka akan muncul sederetan daftar direktori.
      Kita juga dapat menampilkan daftar direktori secara berurutan:
  • ls –lt, perintah ini digunakan untuk mengurutkan file berdasarkan waktu (terbaru hingga terlama)
  • ls –lS, perintah ini digunakan untuk mengurutkan file berdasarkan ukuran (terbesar hingga terkecil)
  • -r, merupakan tambahan untuk membalikan urutan (revert). Contoh: ls –lrt, yang artinya mengurutkan file dari terlama hingga terbaru (revert time).

3.      Copying, moving, and deleting file
      cp : Digunakan untuk menyalin satu atau banyak file atau direktori.
      mv: Digunakan untuk memindahkan atau memberi nama baru pada satu atau banyak file atau direktori.
      rm : Digunakan untuk menghapus satu atau banyak file atau direktori.
     Ada beberapa pilihan yang berguna untuk perintah cp dan mv:
  •  f atau –force : Memungkinkan cp untuk mencoba menghapus file yang sudah ada walaupun file tidak dapat ditulis.
  •  i atau –interactive : Akan meminta konfirmasi sebelum mencoba untuk mengganti file yang ada.
  •  b atau –backup : Akan membuat cadangan dari file yang akan diganti

4.      Membuat dan menghapus direktori
$ mkdir dir1 dir2 : Membuat banyak direktori
$ mkdir -p d1/d2/d3 : Membuat direktori bersarang
$ rmdir (nama direktori) : Menghapus direktori
$ rmdir -r (nama direktori) : Menghapus file atau direktori secara rekursif
5.      Membuat file kosong
      Kita dapat membuat file kosong dengan perintah touch:
      $ touch file1 file2
6.      Menggunakan perintah find
      Perintah find digunakan untuk mencari file atau direktori, bisa dicari berdasarkan nama, tipe, atau waktu
      $ find . -name “text”
7.      Kompresi dan dekompresi
  • gzip (nama file/direktori), digunakan untuk kompresi dengan gzip
  • gzip –d (nama file gzip), digunakan untuk dekompresi file gzip
  • bzip2 (nama file/direktori), digunakan untuk kompresi dengan bzip2
  • bunzip2 (nama file gzip), digunakan untuk dekompresi file bzip2


Linux File Permission
1.      Memahami Kepemilikan File
      Hak akses file didefinisikan secara terpisah untuk user, grup, dan lain-lain.
  • User  : username dari orang yang memiliki file tersebut.
  • Grup : Grup User yang memiliki file tersebut.
  • Other: Seorang pengguna yang bukan pemilik file tersebut dan tidak termasuk dalam kelompok yang sama.

2.      Memahami Permission File
      Ada tiga jenis izin akses di Linux: read, write, dan execute.
  • Read : Pada file biasa, read berarti file dapat dibuka dan dibaca.
  • Write : Pada file biasa, dapat memodifikasi file, alias menulis data baru ke file.
  • Execute : Dalam kasus sebuah file biasa dapat menjalankan file sebagai program atau shell script.

3.      Melihat Hak Akses File
      Untuk  melihat  hak  akses  dari  file  dengan  melihat  daftar  direktori  dapat mengetikkan perintah ls -l.       maka akan muncul sederetan daftar direktori yang terbagi menjadi beberapa kolom.
  • Kolom pertama : menunjukkan jenis file dan perizinan
  • Kolom kedua : menunjukkan jumlah link
  • Kolom ketiga : menunjukkan  pemilik  file
  • Kolom keempat : menunjukkan kelompok pemilik file
  • Kolom lain : menunjukkan ukuran file dalam byte, tanggal dan waktu modifikasi terakhir, dan nama file.

     Karakter pertama menunjukkan :
     d = directory
     - = regular file
     l = symbolic link
     s = Unix domain socket
     p = named pipe
     c = character device file
     b = block device file 
     Lalu,  9  karakter  berikutnya  menyatakan  perizinan.  Dibagi  menjadi  3  grup,  tiap  grup  3  karakter
     mewakili: read, write, dan execute.
     r = read permission
     w = write permission
     x = execute permission
     - = no permission
4.      Mengatur Hak Akses
      Untuk mengatur hak akses file digunakan perintah chmod. chmod memiliki dua mode, yaitu simbolik dan numerik.
      a.       Mode simbolik
      Simbol yang ada adalah:
            (+) menambahkan izin
            (-) hapus , atau menghapus izin sebelumnya
            (=) menambahkan  yang  baru 
      Untuk mengatur hak akses bagi pengguna:
            (u)  user/owner
            (g) group
            (o)  other
            (a)  all
            Untuk mengatur perizinan
            (r) read
            (w) write
            (x) execute
            Contoh:
            $ chmod a=r file
            $ chmod u+w file
            $ chmod g-x file
            $ chmod ug-r file 
      b.      Mode Numerik
            Mode  lain  dimana  chmod  dapat  digunakan  adalah  mode  numerik.  Dalam  mode numerik, hak               akses file tidak diwakili oleh karakter. Sebaliknya, mereka diwakili oleh tiga digit nomor oktal.
            4 = read (r)
            2 = write (w)
            1 = execute (x)
            0 = tidak ada izin (-)
          Untuk mendapatkan bit permission kita dapat menjumlahkan angka yang sesuai dengan hak aksesnya. Contoh:
rwx adalah 4 +2 +1 = 7
rx adalah 4 +1 = 5
rw adalah 4 +2 = 6.
Untuk melihat semua kelompok kita lihat contoh di bawah ini :
$ chmod 755 contohfile
Perintah diatas akan mengubah hak akses contohfile menjadi -rwxr-xr-x. Pemilik akan
memiliki hak akses penuh, read, write, dan execute (7 = 4 +2 +1), grup dan yang lain
akan memiliki hak akses read dan execute (5 = 4 +1).
6.      Cara untuk mengubah kepemilikan file & direktori
Untuk mengganti digunakan perintah chown. Berikut adalah cara penulisannya :
chown option pemilik_baru nama_file/direktori
Untuk melihat kepemilikan suatu file dan group, gunakan perintah ls dengan option -l
Salah satu option yang ada di chown adalah –R. Option –R ini mengubah permission
semua file yang ada dalam subdirektori dalam direktori yang sedang aktif. Option –R
bekerja secara rekursif, option tersebut mengubah kepemilikan semua objek yang ada
dalam direktori bukan hanya kepemilikan direktorinya saja. Contoh penggunaannya:
chown -R aku work


Rabu, 30 Oktober 2013

Konfigurasi Jaringan Wireless (AP Linksys WAP54G)

Pada praktikum 24 Oktober 2013, praktikum dilaksanakan per kelompok di laboratorium Jaringan Komputer. Kesempatan itu, kami belajar cara membuat jaringan wireless. Alat yang dipakai adalah Access Point. Akses Point dalam jaringan komputer adalah sebuah jalur akses nirkabel (Wireless Access Point atau AP) adalah perangkat komunikasi nirkabel yang memungkinkan antar perangkat untuk terhubung ke jaringan nirkabel dengan menggunakan Wi-Fi, Bluetooth atau standar terkait. Tipe yang digunakan adalah Linksys WAP54G.


Tampak Belakang

Langsung saja, berikut adalah urutan langkah konfigurasi awal Access Point tersebut:
1.      Persiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk praktik, yaitu Linksys WAP54G dan laptop
2.      Nyalakan Access Point (AP) dengan cara memasukan colokan kabel pada terminal listrik
3.     Buatlah pengaturan AP kembali ke pengaturan awal dengan cara menekan tombol reset pada belakang AP yang digunakan. Tekan selama 10 sampai 20 detik. Untuk memudahkan gunakan pulpen
4.      Sambungkan AP dengan laptop dengan kabel straight
5.     Ubah IP pada laptop dengan IP (misal) 192.168.1.12 (bebas) asal jangan 192.168.1.245 (IP AP) dan jangan lebih dari 255

6.      Masuk ke web browser dan masukkan 192.168.1.245 pada address bar. Maka akan muncul
7.      Kosongkan username dan isikan admin pada password
8.      Selanjutnya akan muncul gambar seperti di bawah ini


9.   Terdapat 4 menu pilihan saat kita melakukan konfigurasi AP Linksys, antara lain Setup, Wireless, Administration, dan Status.
10.  Setup terdiri dari dua submenu, yaitu Network Setup dan AP Mode. Pada Network Setup terdapat isian tentang nama alat dan tipe konfigurasinya. Sedangkan pada AP Mode terdiri dari 4 macam, yaitu Access Point Default (Access Point sebagai pemancar jaringan), AP Client (Mengambil service dari access point yang lain), Wireless repeater (Memperkuat sinyal), dan Wireless Bridge (Menjembatani)
11.  Di Network Setup masukkan nama alat dan pilih tipe konfigurasinya -> save setting

12.  Di AP Mode pilih Access Point Default -> save setting

13.  Wireless-> fitur/setting utama konfigurasi AP. Terdapat beberapa submenu, antara lain Basic Wireless Setting, Wireless Security, Wireless Mac Filter, dan Advanced Wireless. Pada basic Wireless Setting ubah mode menjadi mixed, masukkan nama network (SSID) sesuai dengan keinginan, pilih channel yang diinginkan, dan pilih pula SSID Broadcastnya. Pada Wireless Security, terdapat beberapa mode diantaranya adalah WEP, WPA, WPA2, Mix. Apabila kita masuk ke Wireless MAC Filter, di sini adalah untuk mengatur apakah kita ingin mengaktifkan filter atau tidak. Terdapat dua pilihan, ada Permit (mengijinkan device dengan MAC Address tertentu dapat terhubung dengan AP yang kita buat) dan ada Prevent (tidak mengijinkan atau menolak device dengan MAC Address tertentu agar tidak dapat terhubung dengan AP)

14.  Administration terdapat submenu yang diantaranya adalah Management, SNMP, Log, dan Factory Defaults. Pada Management, kita dapat mengubah password sesuai dengan keinginan. Ini dimaksudkan agar keamanannya terjaga

15. Status berisi informasi dari hasil konfigurasi. Terdiri dari dua submenu, yaitu Local Net dan Wireless Net 

Terima kasih
Semoga Manfaat :)

Sumber:

Minggu, 20 Oktober 2013

Perintah Dasar pada Linux Ubuntu

Oke, temen-temen pada kali ini saya akan berbagi mengenai perintah-perintah dasar yang terdapat pada Linux Ubuntu. Di sini terdapat perintah dasar, manajemen proses, dan kongkurensi.
Pertama perintah dasar (Basic Command)
Lanjut.. 

Selanjutnya mengenai manajemen proses


Dan yang terakhir kongkurensi
Terima kasih..
Semoga Bermanfaat Dunia Akhirat :D

Sumber lain:
Modul Praktikum Sistem Operasi
http://ourdirectory.wordpress.com/2013/09/10/peritah-dasar-command-line-interfaces-cli-di-ubuntu-linux
www.wireless.bris.ac.uk

Rabu, 25 September 2013

Instalasi Ubuntu

INSTALASI UBUNTU


Sebelum memulai menginstal Ubuntu, maka sebaiknya kita persiapkan terlebih dahulu apa saja yang harus kita siapkan. Apabila selama ini kita pengguna Windows dengan tiga partisi (Misal: C, D, E) dan tidak ada space untuk Ubuntu, maka sebaiknya kita menyediakan ruang kosong khusus yang cukup untuk Ubuntu. Salah satu caranya adalah dengan mengosongkan salah satu partisi yang telah ada (Misal: kosongkan E).

Setelah dipastikan ada space untuk Ubuntu, maka kita dapat masuk ke tahap instalasi. Ada beberapa cara menginstal ubuntu. Penginstalan bisa menggunakan Flashdrive atau bisa menggunakan CD/DVD. Sebelum menginstal, pastikan booting awal komputer pada Flashdrive atau CD/DVD.

Masukan Flashdrive atau CD/DVD tadi. Tekan F12 (menyesuaikan dengan BIOS) untuk melakukan proses booting. Apabila proses booting Ubuntu berjalan lancar, maka akan muncul tampilan berikut. Di sini kita pilih bahasa yang mudah dimengerti. Lalu klik Install Ubuntu


Setelah kita memilih bahasa dan mengklik Install Ubuntu, selanjutnya kita harus memastikan computer kita memiliki daya baterai yang cukup dan ruang kosong untuk Ubuntu, sebaiknya selama melakukan instalasi komputer kita tidak tersambung internet. Seperti pada gambar di bawah ini. Lalu klik Forward 

Muncullah tampilan di bawah ini. Jika kita ingin menginstal dam menghapus keseluruhan isi harddisk maka pilih Erase and use the entire disk. Jika tidak dan apabila ingin membuat partisi pilih Specify partitions manually (advaced). Misal di sini kita Pilih Specify partitions manually (advaced) -> klik Forward


Pada tahap persiapan, sebelumnya kita sudah menyediakan sebuah space kosong untuk Ubuntu. Di sinilah space kosong tersebut digunakan. Pilih Free Space -> klik Add


Muncullah tampilan sebagai berikut. Pada bagian Mount Point, pilih tanda (/). Lalu klik OK dan klik Install Now


Selanjutnya akan muncul beberapa pertanyaan yang diajukan, seperti berikut. Pada tampilan di bawah ini, kita masukan Jakarta


Pada tampilan Keyboard Layout, pilih saja USA sebagai Default kemudian klik Forward


Selanjutnya kita diminta untuk mengisi data diri yang terdiri dari nama lengkap, nama computer, username, dan password. Nantinya data ini digunakan untuk masuk memulai Ubuntu. Lalu kita pilih juga Log in automatically, maksudnya agar ketika kita mengoperasikan Ubuntu, maka akan langsung masuk tanpa harus log in. Lalu klik Forward


Maka akan muncul tampilan berikut


Tunggulah dengan penuh kesabaran sampai proses instalasi selesai dan sampai muncul tampilan seperti berikut. Setelah instalasi selesai, silakan restart komputer untuk memulai menggunakan Ubuntu dengan cara klik Restart Now. Dan Ubuntu siap digunakan



Selamat Mencoba Kakaaa, , , :D

Sabtu, 15 Juni 2013

Studi Kasus "Pemesanan Tiket Bioskop Secara Online"

STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN
PEMESANAN TIKET BIOSKOP SECARA ONLINE

Dunia perfilman semakin hari semakin mengalami perkembangan yang sangat pesat. Mulai dari sound effect, gambar, dan lain sebagainya. Kini, industri perfilman mulai didukung pula oleh teknologi yang semakin canggih. Dalam pembahasan kali ini, kita akan membahas tentang database tiket bioskop. Dimana di dalamnya menyipan data-data tiket sesuai dengan film yang akan tayang. Pada tahap selanjutnya dapat pula diketahui hasil penjualan tiket tersebut.
Sebagai contoh, pada suatu bioskop di kota Bandung, sebutlah namanya adalah bioskop twelve. Bioskop tersebut menerima layanan pemesanan tiket lewat online dan pembayaran dilakukan melalui bank. Pada kasus ini, objek-objek yang diperlukan dalam database antara lain: pembeli, film, kategori, studio, tiket, jadwal, memesan dan kursi. Dimana objek-objek tersebut kemudian dijadikan suatu entitas dalam pembuatan ERD (Entitiy Relationship Diagram).
            Pembeli mencakup id pembeli, nama, jenis kelamin, no kontak, email, dan alamat. Film mencakup id film, judul, dan kategori. Kategori mencakup id kategori, nama kategori. Studio mencakup kode studio dan nama studio. Kemudian tiket mencakup kode tiket, harga, stok. Selanjutnya jadwal yang mencakup id jadwal, id film, kode studio, tanggal, jam mulai, dan jam selesai. Lalu ada memesan yang mencakup id pesan, id pembeli, kode tiket, banyak, total harga, dan tanggal pesan. Dan yang terkahir kursi yang mencakup id kursi dan nama. Cakupan yang ada di dalam entitas tersebut kemudian akan dijadikan atribut.
            Setelah diketahui entitas dan atribut, maka selanjutnya kita menentukan relasi antar entitas dari semua entitas yang telah tersedia. Tentulah di sini tidak semua entitas saling berhubungan langsung antara satu dengan lainnya. Tapi antar satu entitas dengan entitas yang lainnya menunjukan adanya hubungan. Pemodelan seperti tersebut disebut dengan diagram entitas atau sering kita sebut dengan ERD (Entitiy Relationship Diagram). Berikut di bawah ini merupakan ERD dari pemesanan tiket online di suatu bioskop yang dalam hal ini adalah bioskop twelve:



            Setelah pembuatan ERD selesai, selanjutnya kita lanjut ke langkah selanjutnya, yaitu melakukan integritas data yang salah satunya adalah constraint. Dari sekian banyaknya atribut yang terdapat pada setiap entitas yang telah ditentukan, setiap atribut tentunya harus memiliki type data yang sesuai untuk digunakan dalam pemrogramannya.
            Berikut kita buat struktur tabelnya terlebih dahulu kemudian kita juga tentukan constraintnya, dimana constraint ini salah satu untuk menjaga data (integritas data):
Tabel pemesan
Nama kolom
Tipe data
Keterangan
id_pemesan
nama
no_kontak
email
alamat
jk
int
varchar2(25)
number
varchar2(30)
varchar2(50)
varchar2(10)
Primary key
Constraint:
constraint pk_id_pemesan primary key (id_pemesan),
constraint check_jk check(jk = 'laki-laki' or jk = 'perempuan')

Tabel film
Nama kolom
Tipe data
Keterangan
id_film
judul
kategori
int
varchar2(40)
varchar2(5)
Primary key
Constraint:
constraint pk_id_film primary key (id_film)

Tabel kategori
Nama kolom
Tipe data
Keterangan
id_kategori
nama
varchar2(5)
varchar2(20)
Primary key
Constraint:
constraint pk_id_kategori primary key (id_kategori)

Tabel studio
Nama kolom
Tipe data
Keterangan
kode_studio
nama_studio
id_kursi
varchar2(5)
varchar2(20)
int
Primary key
Constraint:
constraint pk_kode_studio primary key (kode_studio),
constraint fk_id_kursi foreign key(id_kursi) references kursi(id_kursi)

Tabel tiket
Nama kolom
Tipe data
Keterangan
kode_tiket
stok
harga
id_kursi
varchar2(6)
int
float
int
Primary key
Constraint:
constraint pk_kode_tiket primary key (kode_tiket),
constraint check_stok check(stok<=40),
constraint check_stok check(harga>0),
constraint fk_id_kursi foreign key(id_kursi) references kursi(id_kursi)

Tabel kursi
Nama kolom
Tipe data
Keterangan
id_kursi
nama_kursi
int
varchar2(20)
Primary key
Constraint:
constraint pk_id_kursi primary key (id_kursi)

Tabel jadwal
Nama kolom
Tipe data
Keterangan
id_jadwal
tanggal
jam_mulai
jam_selesai
id_film
id_pemesan
int
date
varchar2(8)
varchar2(8)
int
int
Primary key
Constraint:
constraint pk_id_jadwal primary key (id_jadwal),
constraint fk_id_pemesan foreign key(id_pemesan) references pemesan(id_pemesan),
constraint fk_id_film foreign key(id_film) references film(id_film),
constraint check_jam_mulai check(jam_mulai<jam_selesai)

Tabel memesan
Nama kolom
Tipe data
Keterangan
id_memesan
tanggal_pesan
banyak
total_harga
int
date
int
float
Primary key
Constraint:
constraint pk_id_memesan primary key (id_memesan),
constraint check_banyak check(banyak<6),
constraint check_total_harga check(total_harga>0),


Selanjutnya adalah dibuatlah program untuk pemesanan tiket bioskop online tersebut. Namun, setelah kita membuat programnya maka kita harus benar-benar memperhatikan proses transaksi di dalamnya. Apa itu transaksi? Transaksi  merupakan  suatu  aksi/perbuatan  yang  dilakukan  oleh  program  bertujuan  untuk mengakses atau mengubah data yang terdapat di database. Data yang baik adalah data yang tidak hilang dan tidak rusak. Maka dari itu, transaksi ini harus dilindungi dari kehilangan dan kerusakan data. Setiap instruksi yang dimasukkan harus dijamin dikerjakan semua untuk menjamin konsistensi dari data itu sendiri. Ada 2 operasi penting yang ada dalam transaksi, yaitu:
o   Commit : ini menandakan bahwa transaksi sudah selesai
o   Rollback : ini menandakan bahwa transaksi yang dilakukan gagal, dan harus diulang.
Dalam penggunaannya, sistem pemesanan tiket online ini tentulah digunakan leh banyak orang secara bersamaan. Maka ada 3 hal yang harus dicegah dalam transaksi basis data:
o   Dirty Read : Transaksi membaca data dari hasil transaksi lainnya yang gagal. Kedua transaksi tersebut berjalan bersamaan.
o   Nonrepeatable Read : Transaksi membaca ulang data yang telah di baca sebelumnya karena data tersebut telah di modifikasi oleh transaksi lainnya.
o   Phantom Read : Transaksi membaca sebuah data yang telah hilang akibat dari transaksi yang lainnya.
Untuk mendukung keberhasilan proses transaksi tersebut, maka di dalamnya diperlukan back end programming. Yang termasuk di dalamnya adalah stored procedure, function dan trigger. Misal dalam kasus di atas, dapat digunakan sebuah trigger untuk mengurangi jumlah tiket apabila tiket pada suatu jadwal sudah dipesan oleh beberapa pembeli. Dan selanjutnya akan terus berkurang apabila tiket tersebut terus dipesan. Sebenarnya tak hanya itu yang dapat dilakukan oleh trigger, tapi trigger ini juga dapat memodifikasi data, modifikasi data yang dilakukan pada tabel yaitu berupa perintah Insert, Update dan Delete.

Setelah pemesan selesai melakukan pemesanan secara online, tentu pemesan harus melakukan pembayaran terhadap tiket yang telah dipesan tersebut. Pemesan melakukan pembayaran melalui bank dengan cara menyebutkan/memasukkan kode transaksi yang telah didapat dari proses pemesanan tadi. Pemesan selanjutnya mengirim uang ke rekening bioskop sejumlah harga yang harus dibayar. Lalu bagaimana bisa data bank dan bioskop dapat dicocokan? Tentulah bisa, di sinilah peran XML untuk menghubungkan kedua database yang berbeda itu. Dan kode transaksi yang dimasukkan tadi sebagai kunci penghubungnya. Setelah itu, kita harus benar-benar menjaga keamanannya untuk menjauhkan database dari ancaman, serangan baik itu sengaja maupun tidak. Dan kita juga harus menjauhkannya dari orang yang tidak memiliki kewenangan terhadap database tersebut.

Sumber:
Basis Data, Fathansyah

Kunjungi: